Angel Smiley

Sabtu, 30 Oktober 2010

See you in Heaven..

Postingan kali ini ditulis dalam suasana berdukacita..

Sahabat papa saya meninggal.

Iya, sahabat di kala SMA. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya? Waktu mendengar kabar itu, saya langsung membayangkan bagaimana suatu hari nanti, kalau Tuhan mengijinkan saya berumur panjang, saya menghadapi kematian sahabat saya.

Hati saya hancur membayangkannya.

Malam ini, malam minggu yang kelihatannya, seharusnya, dan biasanya menyenangkan, gak tau kenapa malam ini rasanya..pedih.

Saya kenal dengan teman papa saya yang satu ini, dan saya tau dekatnya mereka. Sahabat yang jajan bersama papa saya, naik sepeda bersama papa saya, sekolah sama-sama, seluruh keluarga pun tahu mereka teman yang sangat dekat.

Saya ingat papa saya cerita, nama kakak laki-laki saya terinspirasi dari nama sahabatnya itu. Dulu mereka belajar karate bareng. Sahabat papa saya banyak berprestasi di bidang itu dan papa saya kagum.

Nama sahabat papa saya: Aprianto Usman. Karena papa saya kagum, saat kakak laki-laki saya lahir ia sedang banyak memuji sahabatnya, terciptalah nama "Pujiyanto", kependekan dari Puji Aprianto.

Waktu dulu papa saya menceritakan kepanjangan nama itu, saya bisa liat raut muka papa saya, ceria sekali..

Om Aprianto, yang biasa saya panggil om Akwet, punya usaha sendiri..yang saya tahu om Akwet ini arsitek, bahkan kitchen set rumah saya didesain sama om Akwet. Dari sejak sekolah, papa saya bukan orang berada. Uang jajan harus ia cari sendiri dengan cara jualan air. Tapi om Akwet, gak pernah memandang rendah. Om Akwet mau bersahabat dengan papa saya yang beda kelas dengannya.

Tiap acara keluarga, om Akwet selalu datang. Waktu kakek saya meninggal, pernikahan adik ipar papa saya, acara bbq di rumah saya. Saya juga ingat dulu saya temenin papa saya ke nikahan adik om Akwet. Saya masih kelas 6 SD, tapi saya sadar, waktu itu baju saya biasa banget untuk ke pesta nikahan (saya sangat sangat gak tau fashion atau cara berpenampilan dulu), tapi om Akwet, sama sekali gak mencibir saya. Waktu liat papa saya dan saya dateng, senyumnya luar biasa lebar dan sepanjang papa saya di sana, om Akwet ajak papa saya keliling dan ngobrol seru berdua.

Tapi sekarang om Akwet udah gak ada..

Gak akan ada om Akwet lagi dalam setiap acara..

Satu hal yang saya tau, saya gak akan pernah lupa sama orang sebaik om Akwet..

Saya berharap keluarganya dikuatkan oleh Tuhan..

Saya juga berharap papa saya dikuatkan..

Suatu hari nanti, pasti mereka berdua akan ketemu lagi, di surga..

May you rest in peace, om Akwet.. Amen.

Rabu, 29 September 2010

What if..

Udah lama banget sejak terakhir nulis blog.. dan sekarang rasanya tiba2 sangat ingin nulis..

Kalo dihitung-hitung, udah setengah tahun saya putus dengan pacar pertama.. Maret-September.. setengah tahun sudah banyak yang berlalu.. banyak orang baru yang saya kenal, saya sudah makin mahir naik motor, skripsi akhirnya selesai (makanya sempet nulis blog lagi), dan salah satu stasiun TV sekarang membuka kesempatan untuk saya memulai karir setelah lulus..

Trus, kenapa tiba-tiba sangat ingin nulis??

Hmm.. saya baru kumpul hard cover (hasil akhir skripsi setelah sidang) jumat kemarin. dan mumpung belum kerja, banyak waktu untuk bersenang-senang.. dan salah satunya yaitu saya bisa nonton sepuasnya..

Film yang baru saya tonton sangat memberi inspirasi, "letters to juliet" 

Di sini saya bukan mau ceritain sinopsisnya, tapi mau menjabarkan betapa tersentuhnya saya (secara pribadi) sama isi surat di dalam film itu.. (YANG BELUM NONTON LEBIH BAIK JANGAN LANJUT BACA TULISAN INI)

"what" and "if" are two words as not-threatening as words can be. but, put them together, side by side, and they have the power to haunt you for the rest of your life.

Itu dua kalimat pertama dalam surat balasan dari "sekretaris Juliet".

Saya sangat setuju dengan kalimat-kalimat itu. Dengan alasan:

1. saya tipe pemikir dan tipe yang suka bertanya ke diri sendiri di kala berpikir "what if"

2. di usia saya sekarang, ada beberapa penyesalan dalam hidup saat saya bertanya "what if". Dua kata itu benar-benar "memburu" dan "menghantui" saya di saat saya berpikir

Tapi, pada akhir dari pemikiran saya yang diselipi penyesalan, saya pasti berpikir "what if I weren't know You, God?"

Saya bersyukur di balik penyesalan saya, masih ada rasa syukur. Hidup ini memang tergantung pada cara kita memandangnya..

Saat meratap, saya memandang hidup ini tanpa harapan. Saya marah pada Tuhan. 

Saat bahagia, saya memandang hidup ini begitu indah. Saya bersyukur pada Tuhan.

Saat kebingungan, saya memandang hidup ini aneh. Saya bertanya pada Tuhan.

Saat menyesal, saya memandang hidup sungguh tak adil. Saya mengadu pada Tuhan.

Saat gelisah, saya memandang hidup ini unik. Saya tertawa bersama Tuhan.

Iya, betul.. Tuhan nampaknya selalu ada. Tapi jujur, kadang saya merasa kosong (efek kebanyakan mikir), saya merasa jembatan antara saya dan Dia terputus..

"Indahnya hidupku, Tuhan.. andai aku mengenalMu lebih awal.. Apakah Kau mendengar isi hatiku? Seandainya Tuhan, seandainya.. seandainya ada satuuuu saja bagian cerita yang Kau hilangkan dalam hidupku, semua akan berbeda saat ini kan Tuhan?"

"what if that night I didn't wish for someone to be with me?"

"what if I didn't make a move to stop it all?"

"what if I didn't say 'yes'?"

"what if I just gave up in the first try?"

"what if I were listening to them?"

Masih banyak "what if" dalam kepalaku, tapi anehnya.. gak pernah muncul pemikiran "what if God doesn't love me?" (baru muncul karena dicari-cari di dalam kepala, pertanyaan apa yang gak pernah terlontar?) Karena satu hal yang saya tahu

-God does love me- no matter what happened, what is happening, and what will happen in my life.

Happy writing letters to God, He loves you.. :)

Selasa, 23 Februari 2010

Perumpamaan Tentang Rumah yang Penuh Makanan

Waw..lama skaliii rasanya gak nulis di blog. (padahal baru 1 bulan)

Banyak yang pengen ditulis... tapi lupa.

Jadi yang diinget aja dulu deh, yaitu perumpamaan yang baru saya dapat pas minum teh hangat kesukaan saya.

Sebelum minum teh hangat, saya minum segelas kopi dingin. Karena kedinginan, saya langsung tuang teh ke dalam cangkir Mickey Mouse saya.
Nah, pas itulah saya sadar,"waaw..rumahku berlimpah snack, minuman, makanan..tapi kok aku gak gendut-gendut?" (aku kurus loh..)

Hmm...saat itulah saya sadar. Begitu juga akan anak-anak Tuhan yang gak menyadari kasih Tuhan berkelimpahan di dalam hidupnya.

Sebenarnya setiap lapar, saya tinggal pilih mau makan kue apa, minum teh apa (I love tea!), saya tinggal kenyang-kenyangin deh. Gak pake repot!
Begitu pula waktu saya lapar akan kasih Tuhan. Saya tinggal pilih, mau menyelami kasih Tuhan dengan cara apa. Doa kah? dengar lagu rohani? nyanyi? baca blog rohani? atauuuu BACA ALKITAB... dan masih banyak pilihan lain.

Saya tinggal puas-puasin deh menikmati semua kasih-Nya. Yipppieee!!!

Tapi, sama seperti saya yang gak sadar-sadar bahwa rumah saya berlimpah makanan sehingga saya terus-terusan jajan, banyak diantara anak-anak Tuhan yang gak sadar bahwa di dalam Tuhan berlimpah kasih setia...

Jadi ya pada akhirnya, jiwa anak-anak Tuhan yang gak sadar itu bernasib kayak badan saya ini. Kurus..tak berisi, gara-gara kebanyakan "jajan". Cari-cari "makanan" di luar Tuhan.

Come on...kurus secara badaniah aja gak enak (sering dikatain kurus, dll), apalagi kurus secara rohani???

Happy eating and enjoying God's love! He loves you!! :D

Kamis, 21 Januari 2010

Perumpamaan Tentang Galon

Waktu mau ambil air di dispenser tadi pagi, saya lihat ada perbedaan antara galon air di depan saya dengan galon di sampingnya. Galon di samping lebih bersinar, dan rasanya kok lebih segar y kalo minum air yang itu??

Saya jadi inget juga, kejadian waktu beli aksesoris (yang murah-murah di mangga dua), saya lihat di tempat belinya kok perhiasan ini lebih blink-blink, lebih berkilau, lebih menggoda untuk saya beli. Waktu dibawa pulang kok ya redup??

Saya pikir-pikir lagi, ada dua perbedaan antara galon yang lebih bersinar dengan yang keliatan butek, antara aksesoris yang blink-blink ketika di toko dengan yang keliatan redup. Perbedaannya adalah, yang lebih bersinar itu terkena cahaya yang sangat terang, sedangkan yang kelihatan redup kurang terkena cahaya. (gitu kata kakak saya, waktu liat saya cemberut karena aksesoris saya gak blink-blink setelah dibeli)

Hmm…saya jadi membayangkan, perbedaan antara orang yang disinari cahaya wajah Kristus sama yang kurang disinari. Biasanya yang lebih membuat orang tertarik adalah yang pertama, yang disinari cahaya wajah-Nya.

Loh kok, sok tau amat?? Tau dari mana??

Ehem.ehem. Saya pernah mengalami sendiri kok.hehe

Jadi ketika saya dekat sekali dengan Tuhan, semua orang bilang “wah, kamu beda ya” trus mereka terpacu untuk dekat sama Dia. Tapi ketika saya jauh dari Tuhan? Gak ada yang minat tuh.

However, dalam hidup kita pasti mengalami pasang surut iman. Tapi ingat, Tuhan gak akan membiarkan kita jatuh tergeletak.

Saya mau membagikan sesuatu nih..sebuah tulisan yang baruuu aja semalam saya tulis waktu lagi kengen-kangenan sama Tuhan. (uhuiii.suit.suit.) hehe. Ini terinspirasi dari injil Matius yang banyak menulis soal perumpamaan yang diberikan Yesus.

Here we go.


 

Aku ingin menjadi gandum di antara lalang,

yang bergoyang memuji-Mu di saat hembusan angin…


Aku ingin menjadi ragi di dalam tepung,

yang menyatu untuk mengkhamirkan orang-orang yang membutuhkan-Mu…


Aku ingin menjadi ikan yang baik,

yang Kau pilih untuk Kau pakai dan Kau angkat pada waktunya…


Aku ingin menjadi kesayangan-Mu,

bersama-Mu siang dan malamku, seumur hidupku…


 

Jujur ni ya, jujur. Saya gak tau arti khamir! Tapi saya coba pikir-pikir…..mungkin artinya “mengembang”?

Happy wondering, God with you! :D

Rabu, 20 Januari 2010

I want to pray for you..

Ada seorang temen saya yang bilang, saya adalah pendoa yg baik. Hmm..not really..saya sering lupa kalo ada yang nitip doa, sampe-sampe saya harus bikin daftar doa.

Tapi yang pasti, saya sangat pengen doain semua orang-terutama bayi yang gak gitu sehat.. Dan sekarang saya lagi doain Rebekah. Mau tau siapa Rebekah?? Buka aja blognya di

http://rebekahgraceellis.blogspot.com/2010/01/what-to-do-in-hospital.html

I love to see her smile..I know Jesus does too..

Tolong bantu doa yah..oy, anybody yang mau saya doakan, tinggalin ikan aja di post ini.

Happy praying each other, God loves you! ;D

Minggu, 17 Januari 2010

Reduce, Reuse , Recycle donk!

Banyak sekali yang mau saya tulis dari satu minggu yang lalu. Saking banyaknya, saya harus tahan hati, pikiran, dan jari untuk gak nongkrong di depan lappie (baca:laptop) dan mulai ketak- ketik, ketak-ketik. Nah, sekarang saatnya..

jeng.jeng.

Saya mau cerita soal puncak acara Bosco Green Club di gereja. Acaranya minggu lalu, tanggal 10 Jan 2010. (untung aja di laptop ada backspace. setiap tulis tahun dengan tangan alias handwriting, saya pasti keburu tulis 200, bari sadar kalo ini udah tahun 2010.hehe)

Lanjut!

Sebelumnya, saya mau menjelaskan, Bosco green Club itu komunitas yang peduli sama lingkungan hidup dan mereka di bawah naungan gereja St. Yohanes Bosco.

Ok, jadi di acara puncak BGC ini -Bosco Green Club- buanyak acara menarik, dan saya gak hafal. Jadi kira-kira ada talkshow, lomba kuis, yel-yel, dll. (saya bener-bener gak hafal)

Nah, yang sempat saya ikuti cuma persembahan waktu misa. Kenapa cuma sempat yang itu?? Karena saya yang bawa persembahannya.

Saya bawa persembahan dengan baju Flinstones (itu nama yang saya kasih buat bajunya.hehe)



Baju ini bahannya dari karung goni, bagian dalam dikasih lapisan bahan yang halus, jadi waktu pake baju daur ulang ini, badan saya gak gatal-gatal.



Rapi sekali jahitannya..



Ada aksesoris pula dari biji salak.



Ini kalung..



Ini bunga di bagian bawah gaunnya..

Selain gaun, hasil karya BGC yang lain yaitu pohon natal dari susunan botol (yang tadi jadi latar fotoku). Kalo malam, lampunya dinyalain, bagus deh!


Hasil foto dari kamera HP memang gak pernah indah.


Yup! Seneng bisa terlibat! Seneng bisa pakai baju recycle! Selamat untuk BGC yang udah sukses adain event..

Happy reducing, reusing, and recycling! God bless you! :D

Senin, 11 Januari 2010

Kuasa Perkataan

Akhirnyaaa.....semalam keluarga saya bisa makan malam sekeluarga di luar, setelah begitu banyak event tanpa mobil (tahun baru, nikahan sepupu), yang bikin kita mau gak mau pada jalan kaki 'n naik taxi, untuk pergi sekeluarga rame-rame.

Emangnya selama ini mobilnya ke mana?? Mobilnya masuk rumah sakit mobil alias bengkel. Untuk apa? Ganti pintu belakang mobil yang penyok akibat ditabrak.

Sebelum cerita lebih jauh dan detail soal peristiwa penabrakan yang terjadi, saya mau flashback dulu ke malam sebelum peristiwa itu terjadi.

Wussss............... (suara balik ke masa lalu)

Malam itu, saya lagi hepi-hepi nonton televisi di ruang keluarga sama my mom dan my sis (si mumut, yang muncul di postingan natal). Nah, tiba-tiba muncul iklan Maya Estianti yang "look good, by doing good" (gak tiba-tiba juga sih iklan itu muncul, pasti udah diatur media planner, udah bayar ke stasiun TV). Nah, saya nih maksudnya mau bercanda, saya ngomong "coba yang jadi brand ambasadornya gw yah. 'look good by doing good' keren kan gw"

Tiba-tiba lagi nih, my sis jawab dengan nada agak jutek (di kuping saya kedengaran tajam, pedasss, dan jutek) "mana mungkin, kalo lu mana cocok, ntar gak ada yang mau liat lagi, kurus gitu."

Nah, saat itu saya berusaha sabar, stay cool.. eh tapi dia lanjut trussss "lu kan kurus banget, mau masuk tivi, jelek banget keliatannya" dst.dst.kata-kata "kurus" dia ulang berkali-kali.

Akhirnya saya jawab "daripada elu, gendut. mending kurus kayak gue"

Dijawab lagi dengan nada lebih judesss "gak ada yang bilang gua gendut (padahal banyak loh, pembaca.hihi) tapi semua orang bilang lu kurus. kurus banget. lu gak nyadar-nyadar" dst.dst.kata-kata tajam terus mengalir, kalo diinget sakit rasanya.

Dan itu bukan yang pertama kali. Sudah seringgg sekali, saya sakit hati karena perkataannya yang tajam-tajam. Iya saya kurus, saya nyadar kok. Malah saya pernah bilang ke kakak saya itu, saya mau gemukin badan. Respon dia? "orang mau badan sehat, ini mau gemukin badan"

Hufff...yah, i know, capek dengernya...

Oy, kita di sini bukan mau bahas soal kekurusan saya loh..itu akan dibahas di postingan lain.

Saat ini saya mau bahas kuasa perkataan.Postingan kali ini bakal menunjukkan kekurangan dan kejelekan saya. Tapi saya gak peduli. Saya mau berbagi supaya semua orang tidak mengalami kejadian seperti saya.

Ayok mulai...

Saya yakin, semua orang yang sudah masuk ke usia remaja bahkan dewasa, tau yang namanya sakit hati. Seperti saya, di usia saya yang ke 21 ini, saya adalah orang yang sangat tau rasanya sakit hati.

Yang jadi masalah, apa sih yang kita lakukan saat sakit hati, terutama karena kata-kata yang menusuk hati seperti contoh di atas?

Para rohaniwan dan rohaniwati pasti jawab: doa ke Tuhan untuk mengampuni orang itu.

Para pendendam pasti jawab: kejahatan dibalas dengan kejahatan...

Para orang cuek pasti jawab: emangnya gue pikirin.

Saya? hmm...saya gak yakin saya masuk golongan mana. Tapi, malam itu betul-betul saya sakit hati. Saya terus-terusan mikir 'gw diem-diem aja, damai-damai aja, becanda malah, tapi kenapa y, saudara kandung gw sendiri selalu, selalu, dan selalu lemparin kata-kata tajam ke gw?'

Yup, saat saya terus-menerus berpikir seperti itu, saat kata-kata kakak saya terngiang-ngiang, sakitnya tambah parah. Ditambah lagi saya ingat koleksi kata-kata tajam dari kakak saya, seakan-akan saya buka album besar berwarna hitam yang isinya semua sakit hati saya yang lalu.

Saya cari pertolongan, saya telepon pacar saya. Saya ceritakan semua dan jauh di lubuk hati saya berharap dapat dukungan untuk membenci kakak saya. Tapi saat itu pacar saya malah kasih tau saya untuk bersabar, dan dia banyak nyebut nama Tuhan, tapi semua kata-kata dia tenggelam karena kekesalan saya. (saya lagi gak butuh kata-kata rohani saat itu, saya udah terlalu ditindas!)

Selanjutnya, saya matiin telepon tanpa pamit, pas banget pacar saya lagi kasih nasehat. Trus saya nangis, saya bilang ke Tuhan "liat anakmu itu, dia jahat!" (kurang ajar banget y kalo dipikir-pikir)

Nah di sini nih, saya tiba-tiba keinget, bahwa anak Tuhan punya kuasa atas setan. Kita bisa memerintahkan setan! Dan terlintas pikiran jahat dan saya pun bilang begini "saya memberi kamu kesempatan, hai setan. Biar dia merasakan akibat atas perbuatannya tadi. Saya mau dia merasakan akibatnya, BESOK!"

.................................

Y AMPUN HELEN... What did u do??? Saat itu saya lanjut nangis sampe puas dan tidur.

Besoknya, kakak saya mau bikin surat kelakuan baik di kepolisian. Mama saya yang menemani, saya sendiri ada presentasi yang harus disiapkan buat di kampus hari itu. Saya bener-bener deg-degan sama presentasi sore itu dan saya bersyukur rumah sepi. Saya bisa latihan presentasi sesuka saya. Tapi siangnya kakak perempuan saya pulang.dan gak bawa kunci.mau gak mau saya yang buka pintu dan pagar.

Saya (dengan hati yang masih kesel, sambil ngomong dalam hati "kapan sih ni orang inget bawa kunci? ngerepotin") buka pintu dan tiba-tiba kakak saya bilang

"len, mobil kita ditabrak"

Yup, aku melihat di depan mataku, bagian belakang mobil jazz merah itu penyok. Pintunya penyok lumayan parah, masuk ke bagian tengah. Betul-betul rusak.

Astaga.

Itu pasti gara-gara...

Ini gak salah lagi, pasti gara-gara...

KUASA PERKATAAN SAYA SEMALAM!

Saya langsung nangis menyesal di kamar, saya minta maaf ke Tuhan. Tapi, apa yang sudah terjadi, terjadilah.

Di area yang begitu sepi, dengan kecepatan kakak perempuan saya melaju demikian lambat, orang yang baru dapat SIM 2 minggu menabrak mobil keluarga saya.

Kalian sering dengar kuasa perkataan? Saya sering. Dan saya tidak begitu percaya.

Sampai saya alami sendiri.

Menyesal? Oh, sangat. Tapi saya gak bisa kembali. Sekarang saya cuma bisa meminta pengampunan dan saya mau kalian yang membaca ini hati-hati dengan perkataan. Lidah itu, benar-benar pedang bermata dua.

Keluarkanlah kata-kata yang baik bukan yang mengutuk.

Yang memberkati, bukan yang menyakiti.

Yang mempersatukan, bukan yang memisahkan.

Happy blessing with your words, God bless u..